tes

Kiri Kanan

Rabu, 18 Januari 2012

Cara Pemberian Pakan Lele

Ditulis tanggal 30 Jun 2011
Mengetahui tata cara pemberian pakan lele merupakan hal yang  penting dan berpengaruh sangat besar dalam kesuksesan produksi budidaya ternak lele. Sebaliknya, kesalahan dalam tata cara pemberian pakan lele dapat berakibat buruk, dari benih atau bibit lele yang mudah terserang penyakit sampai kondisi yang paling fatal yaitu kematian pada ikan lele yang dibudidayakan. Banyaknya keluhan dari para pengusaha ternak atau budidaya lele tentang penyakit yang menjangkit lele peliharaan mereka sebagian besar diakibatkan dari kurang atau mungkin sama sekali belum mengetahui tentang tata cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, adapun tata cara pemberian pakan lele dapat dibagi menjadi :
1.    Waktu Pemberian Pakan
2.    Persiapan Pemberian Pakan
3.    Cara Memberikan Pakan
Tata cara pemberian pakan lele pada segmen pembenihan dan pembesaran tidak terlalu banyak perbedaan, perbedaan paling mendasar hanya pada pakan alami dan pakan tambahan. Pada segmen pembenihan ada pemberian pakan alami berupa cacing sutera pada saat larva berumur lima hari, sementara pada segmen pembesaran jarang sekali ada pembudidaya yang meberikan cacing sutera, sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan berupa ayam tiren, ikan runcah dan lainnya. Kita akan coba menjelaskan satu persatu dari ketiga bagian tata cara pemberian pakan lele.
1.     Waktu Pemberian Pakan
Dalam tata cara pemberian pakan lele, mengetahui waktu pemberian pakan merupakan hal yang sangat penting, selain harus mengatur waktu pemberian pakan lele sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, baik yang menggunakan tiga kali sehari atau lima sampai dengan enam kali sehari (Setiap 3 jam). Yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele tidak boleh dimulai terlalu pagi, atau lebih jelasnya, jangan memberikan pakan pada lele sebelum jam sembilan pagi. Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum jam sembilan, permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh udara, jadi jika kita memberikan pakan pada saat yang terlalu pagi, maka pakan akan bercampur dengan zat-zat tersebut sehingga menjadi racun dan berbahaya bagi kesehatan ikan. Dengan menunggu hingga jam sembilan, diharapkan sudah cukup waktu  untuk zat-zat tersebut menguap karena disinari oleh matahari. Adapun penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan memberikan pakan yang terlalu pagi adalah radang insang, diakibatkan oleh parasit karena ikan memakan pakan yang telah tercemar oleh zat-zat yang merugikan.
2.    Persiapan Pemberian Pakan
Walaupun terlihat sepele, persiapan pemberian pakan juga merupakan faktor yang tidak bisa dilupakan dalam tata cara pemberian pakan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha ternak lele harus membiasakan membibis pakan pelet yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam), Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air hangat), gunanya agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus, terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.
3.    Cara Memberikan Pakan
Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak lele agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.
a.    Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar pelet menjadi tiga bagian, untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setelah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang, cirinya adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan, selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan lele.
b.    Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan, ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet tenggelam.
c.    Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam, dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna kolam terpal.
Semoga saja ulasan ini bermanfaat, diharapkan dengan diterapkannya cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, para pelaku usaha ternak lele dapat mencegah resiko lele terserang penyakit atau kerugian lainnya, sehingga angka kematian lebih dapat diminimalisir dan dapat mencapai target produksi yang diinginkan, karena pada prinsipnya, mencegah itu sangat jauh lebih berguna dari pada mengobati, sukses untuk seluruh pengusaha ternak lele Indonesia, salam…

Syarat Lokasi Ternak Lele

Ditulis tanggal 10 Nov 2010
Memahami syarat Lokasi ternak lele merupakan langkah awal yang harus diperhatikan, ikan lele memang termasuk jenis ikan yang mempunyai toleransi yang cukup tinggi terhadap lingkungan, namun demikian bukan berarti kita boleh menganggap remeh masalah persyaratan lokasi ternak lele. Dengan mengetahui lebih jelas persyaratan apa saja yang harus dipenuhi, diharapkan para peternak lele mampu mengembangkan usahanya lebih optimal sehingga berhasil memenuhi target yang diharapkan,  baik dalam segmen pembesaran maupun segmen pengadaan benih atau bibit lele, adapun beberapa syarat lokasi ternak atau budidaya lele yang harus diperhatikan adalah :
~ Memperhatikan jenis tanah, tanah yang baik untuk kolam lele adalah tanah yang berjenis lempung atau tanah liat, mengandung lumpur, tidak berporos dan memiliki kesuburan yang baik. Contoh lokasi yang cocok untuk ternak lele adalah persawahan, namun bisa juga membuat kolam lele di pekarangan rumah, di kebun atau di tempat lain yang tanahnya dapat memenuhi syarat lokasi ternak lele. Perlu diketahui, daerah yang baik untuk perkembangan dan pemeliharaan  lele adalah dataran rendah hingga daerah yang memiliki ketinggian 700 m dpl. Lokasi ternak lele yang kita buat juga sebaiknya berdekatan dengan sumber air, perhatikan juga elevasi tanah antara permukaan kolam dan sumber air adalah 5-10 %, carilah lokasi yang jauh dari jalan raya, tempat yang teduh sangat baik untuk ikan lele, namun jangan menempatkan kolam lele di bawah pepohonan yang daunnya mudah berguguran serta hindari lokasi ternak lele yang rawan banjir. Di daerah yang memiliki suhu 200 C ikan lele bisa hidup, namun suhu optimal untuk lele antara 250-280C. Untuk pertumbuhan larva lele, suhu yang diperlukan adalah 260-300C dan suhu yang baik untuk proses pemijahan adalah 240-280C.
~ Lokasi yang memiliki kondisi air yang agak tenang dan memiliki kedalaman yang cukup juga merupakan salah satu syarat lokasi ternak lele yang harus diperhatikan, PH air yang baik untuk lele adalah 6,5-9, kesadahan maksimal 100 ppm dan optimal pada kisaran 50 ppm, tingkat kekeruhan (turbidity) 30-60 cm, kekeruhan yang dimaksud bukanlah kekeruhan lumpur. Kebutuhan oksigen optimal ikan lele dari 0,3 ppm untuk lele dewasa sampai jenuh untuk lele ukuran burayak, hal inilah yang membuat ikan lele dapat hidup meskipun dalam kondisi air yang keruh dan kurang baik serta kurang kadar oksigennya, selama air tersebut tidak tercemar oleh zat kimia atau zat yang mematikan lainnya. Permukaan air kolam juga harus dijaga, jangan sampai ditutupi oleh material-material yang merugikan seperti sampah atau tumbuhan eceng gondok.
Demikianlah informasi dasar mengenai Syarat lokasi ternak lele, semoga bisa dijadikan tambahan atau pelengkap sehingga dapat menunjang dan disesuaikan dalam teori dan penerapan, salam.

Selasa, 17 Januari 2012

Keunggulan Lele Sangkuriang

Ditulis tanggal 01 Jan 2011
Para pengusaha ternak lele maupun pebisnis yang bergerak dalam budidaya lele kini mulai melirik dan meyakini Keunggulan Lele Sangkuriang. Hasil modifikasi lele dumbo keluaran terbaru ini memang  pantas untuk diminati oleh berbagai kalangan karena memang telah terbukti memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan lele dumbo pendahulunya. Keunggulan lele sangkuriang yang antara lain adalah :
~ Lele sangkuriang memiliki hasil produksi yang lebih tinggi, baik pada segmen pembenihan maupun pembesaran, hal ini dapat dilihat dari hasil pemberian pakan sebanyak 1 ton untuk 10.000 ekor benih lele sangkuriang, peternak lele biasanya dapat memanen hasil 1 s/d 1,4 ton lele konsumsi. Sungguh pencapaian yang luar biasa, disamping kualitas pakan yang baik, tentunya kualitas dan keunggulan lele sangkuriang yang luar biasa juga menjadi faktor keberhasilan produksi yang lebih tinggi.
~ Masa panen lele sangkuriang lebih cepat, keunggulan lele sangkuriang dalam hal ini disebabkan pertumbuhan lele sangkurian terbilang sangat cepat, misalnya saja untuk benih lele berukuran 2/3 cm untuk tumbuh ke ukuran 5/6 cm lele sangkuriang hanya perlu waktu 20 s/d 25 hari. Demikian juga pada segmen pembesaran, para pengusaha ternak lele yang biasa menggunakan bibit 5/6 cm hanya membutuhkan waktu 50 s/d 60 hari sampai pada saat panen, ini jika ternak lele sangkuriang  berada pada lokasi  yang bersuhu dingin, jika ternak lele berlokasi pada suhu yang lebih panas, masa panen bisa lebih cepat lagi yaitu + 45 hari.
~ keunggulan lele sangkuriang juga terdapat pada telurnya, lele sangkuriang memiliki telur lebih banyak dan daya tetas yang lebih hebat, hal ini bisa dibuktikan dengan jumlah telur yang dihasilkan oleh satu ekor induk lele sangkuriang dalam setiap pemijahan berjumlah + 40.000 s/d 60.000 butir dengan kemampuan tetas telur lebih dari 90 %.
~ Lele sangkuriang memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap penyakit, hal ini bisa jadi karena lele sangkuriang telah mengalami proses perbaikan secara genetika yang dilakukan oleh para ahli perikanan, sehingga keunggulan lele sangkuriang dari sisi kekebalan/daya tahan tubuh melebihi pendahulunya, namun bukan berarti kita harus lengah dengan perawatan lele sangkuriang, kita tetap harus menjaga dan waspada kepada setiap bahaya dan penyakit yang mungkin menyerang lele sangkuriang, hanya saja daya tahan yang lebih terhadap penyakit tentunya jadi hal yang lebih menguntungkan untuk para peternak lele.
~ keunggulan lele sangkuriang  juga dapat dirasakan melalui cita rasa dagingnya yang telah banyak dibuktikan oleh berbagai kalangan, disamping rasanya yang lebih gurih, lele sangkuriang memiliki tekstur daging yang lebih padat dan minim akan lemak.
~ keunggulan lele sangkuriang  dalam proses pembudidayaan dan pemeliharaan yang terbilang mudah dan sederhana, baik dari segi lokasi, sarana kolam, perawatan air dan perawatan ikan jauh lebih mudah dan sederhana, karena lele sangkuriang juga bisa dibudidayakan dalam lahan yang terbilang sempit, tentunya dengan menggunakan metode dan teknologi yang benar dan memenuhi syarat.
~ Keunggulan lele sangkuriang juga bisa dilihat dalam hal pengadaan benih, kini benih lele sangkuriang sudah mulai mudah didapat, namun harus tetap selektif memilih tempat untuk membeli benih, usahakan membeli benih lele sangkuriang pada tempat-tempat yang sudah terjamin dan bisa dipercaya.
Rasanya masih banyak lagi keunggulan lele sangkuriang yang  masih bisa disebutkan. Jadi memang sudah sepantasnya jika banyak kalangan yang bergelut di dunia lele kini mulai beralih kepada lele sangkuriang karena keunggulan lele sangkuriang memang telah banyak dibuktikan belakangan ini.
Sumber : ternaklele.com